Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

EARTH ANSWER US

kalau saya mengambil sebuah buah coklat di pohon coklat,

lalu seseorang menghampiri saya dan bertanya "kenapa kamu mengambil buah saya?"

"saya ingin memakan buah coklat ini." jawab saya

"kamu tidak boleh mengambil buah ini, ini semua milik saya." jawab seseorang itu.

"kamu harus saya hukum dan saya akan melaporkan kepolisi agar kamu dipenjara selama lamanya karena kamu telah mencuri." lanjut seseorang itu dengan nada tinggi.

saya hanya terdiam membisu.

teman teman sekalian,

   Anggaplah Planet yang kita huni ini seseorang yang bernama BUMI.

"HEI, MANUSIA, KAMU TIDAK BERHAK MEMILIKI BUAH BUAHAN INI DAN SEGALA SESUATU YANG BERADA DI DALAM SAYA."

"kenapa begitu" tanya manusia

"KARENA SEGALA SESUATU INI ADALAH PUNYA SAYA, KAMU MENCURI DARI SAYA MAKA KAMU AKAN SAYA HUKUM SEBERAT BERATNYA".

jelas sangat wajar jika manusia memeroleh hukuman dari bumi ini.

sesungguhnya manusia hanya mengelola isi bumi ini dan juga harus menjaga keseimbangan yang ada di bumi ini. maka kalau tidak bumi akan menghukum manusia.

https://www.facebook.com/michael.ksk.9
twitter : @michaelyo_

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rencana Tuhan?

hari ini pikiran sy bertanya kepada diri saya sendiri. #NOTE : JANGAN JADIKAN INI SEBAGAI HAL NEGATIF. INI HANYA SHARING.
apakah saya mempercayai rencana Tuhan? ya, bahkan hal sekecil apapun yang saya miliki sekarang seperti sepatu yang saya punya sekarang, baju, celana, dan lain lain. itu adalah bagian dari Tuhan. dan berarti menurut saya adalah Tuhan sudah mempersiapkan dengan sangat matang tentang kehidupan saya.
bahkan bukan hanya apa yang saya punya, saya bertengkar dengan si A pun pasti adalah rencana-NYA untuk tujuan tertentu.

dan untuk TUJUAN hidup manusia, menurut saya adalah manusia akan mencapai TUJUAN hidupnya sedetik sebelum dia meninggal. karena sangat banyak kasus, sebuah keluarga akan terus bertengkar (ibu dan ayah) dan saat anaknya meninggal karena faktor X, mungkin si ibu dan si ayah ada kemungkinan dimana mereka akan menjadi lebih baik lagi. karena prinsip hidup menurut saya adalah "DIMANA ADA PEMBARUAN DISITU ADA YANG DIKORBANKAN"

muncul pertanyaan dipikiran saya, apakah itu kiamat, dan mengapa sudah tercatat di buku buku suci. apakah KIAMAT adalah bagian dari rencana NYA?

saya pernah mendengar kata dari salah satu buku suci itu mengatakan," beranak cuculah dan penuhilah bumi."

sedangkan jika nanti kiamat akan terjadi seperti ciri ciri yang sedikit demi sedikit akan terpenuhi, sekarang lg gempar para waria dan GAY GAY lainnya mencoba meresmikan kehadiran mereka (dibeberapa negara sudah legal).

apakah Tuhan sudah mengetahui bahwa ciri ciri tersebut akan terpenuhi sehingga manusia akan merasakan kiamat yang mengerikan itu?
dan Tuhan sengaja akan membuat bumi ini KIAMAT?
ini muncul dipikiran saya sesering kali, dan menurut saya jawaban tentang ini adalah hmmmmm...
Tuhan sudah mengetahui bahwa nanti manusia kedepannya akan seperti apa dan apa yang dibuat, diciptakan, inovasi", dimusnahkan oleh manusia itu sendiri sehingga Tuhan menciptakan sebuah kata KIAMAT.

NAH, kalau Tuhan sudah mengetahui hal tersebut lalu kenapa manusia diciptakan? diciptakan untuk dimusnahkan dengan sebuah kiamat?

apakah jawabannya adalah Tuhan "menggarapkan" manusia untuk berubah.

masih ada harapan kah untuk Tuhan agar umat manusia menjadi lebihi baik?

KITA SEBAGAI GENERASI SEKARANGLAH YANG BERTUGAS MENCEGAH DAN MERUBAH ITU SEMUANYA MENJADI LEBIH BAIK UNTUK UMAT MANUSIA.
 PLEASE GUYS, hidup ini bukan cuma sekedar lahir, besar, sekolah, kuliah, kerja, makan, minum, beli motor, mobil, rumah, dan begitu seterusnya untuk anak cucu kita. hidup itu tentang TUJUAN HIDUP!


https://www.facebook.com/michael.ksk.9
twitter : @michaelyo_

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

objek, struktur, proses, sumber komunikasi





1.Komunikasi sebagai suatu Proses Sosial
  • Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktifitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktifitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi
  • Aspek yang menyangkut persoalan teknologi media, teknologi komunikasi
  • Efek media memiliki ruang bahasan yang luas terhadap konsekuensinya pada proses sosial itu sendiri baik individu, kelompok, masyarakat dunia > aspek yang merusak, kekerasan, pelecehan, penghinaan dan kriminal
  • Pengaruh efek media juga ikut membentuk life style dan lahirnya norma sosial baru di masyarakat terutama pada masyarakat kosmopolitan,sekuler, cerdas, profesional, materialistis dan hedonis serta modis

objek formal dalam kajian sosiologi adalah aspek aktifitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktifitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi, kemajuan teknologi, effect media, pengaruh effect nya.
menurut saya :
jelas teknologi komunikasi adalah hal yang kedua setelah aspek manusia itu sendiri yang terpenting. karena sekarang manusia menggunakan media komunikasi yaitu handphone, email, media massa lain. dan media komunikasi (teknologi) akan mempunyai pengaruh yang serius. sebenarnya ini telah dijelaskan pada jenis teori komunikasi umum yaitu "STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL" dengan asumsi bahwa segal sesuatu yang memudahkan dan disukai manusia, akan eksis dengan sendirinya. handphone mempermudah komunikasi jarak jauh. jelas berbeda dengan surat yang dahulu memudahkan manusia dalam komunikasi jarak jauh tapi dengan handphone lebih mudah.



 Pengertian struktur sosial
Struktur sosial berasal dari kata structum yang berarti menyusun, membangun untuk sebuah gedung dan lebih umum dipakai istilah konstruksi yang berari kerangka. Kata konstruksi memang tidak lazim untuk bangunan masyarakat, sebagai istilah ilmiah dipakai kata struktur sosial.
Pengertian struktur sosial menurut pendapat para ahli.
- Soerjono Soekanto: struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
- E. R. Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
- Raymond Flirth: pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga di mana orang banyak tersebut ambil bagian.
Dari definisi tersebut diatas disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat
2. Ciri-ciri struktur social
1. Ciri-ciri struktur sosial secara umum:
a. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
b. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
c. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
d. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
e. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen dalam kehidupan masyarakat.
2. Tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial
Berikut ini adalah tiga bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial dan budayanya seperti yang dikemukukan oleh Selo Soermardjan
a. Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
2) Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
3) Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib.
4) Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
5) Hukum yang berlaku tidak tertulis.
6) Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
7) Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong.
b. Masyarakata madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut:
1) Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor.
2) Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar.
3) Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah.
4) Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
5) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis.
6) Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.
7) Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang.
c. Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sbegaia berikut ini:
1) Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
2) Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi.
3) Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat.
4) Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
5) Tingkat pendidikan formal tinggi.
6) Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis.
7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain.



2 PROSES SOSIAL :
  • Proses Asosiatif
-         Cooperation
                    Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya dapat terlaksana dengan baik.
Ada 5 bentuk kerjasama :
Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.

-         Accomodation
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Bentuk-bentuk Akomodasi
Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan

-         Aculturation
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.


-         Asimilation
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
  • Proses Disosiatif
-         Competition
competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :
Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
Bentuk-bentuk persaingan :
Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.

-         Contravention
       Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.


-         Conflict
     Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
                                              Perbedaan antara individu
                                              Perbedaan kebudayaan
                                              perbedaan kepentingan
                                              perubahan sosial.



SUMBER INFORMASI DALAM KOMUNIKASI
  • Warna kulit: warna kulit  juga menentukan sumber informasi . ini lebih ke individual, yaitu komunikan dan komunikator.
  • Usia: usia menentukan sumber informasi karena terdapat norma norma ydidalamnya tentang komunikasi dalam perbedaan usia.
  • Jenis kelamin: jenis kelamin yang berbeda atau saman dapat menentukan jalan nya proses komunikasi dimana jika ada ketertarikan lawan jenis, suka atau tidak suka, akan menentukan jalannya penyampaian informasi.
  • Penampilan fisik: penampilan fisik sering dikaitkan dengan komunikasi, apakah penampilan seseorang menarik perhatian komunikan, apakah tidak.
  • Bentuk tubuh: bentuk tubuh yang ideal, gemuk, kurus, menentukan komunikasi.
  • Pakaian: pakaian menentukan komunikasi, karena terdapat norma norma yang berlaku didalamnya, formal dan tidak formal, pakaian menentukan komunikasi. jelas seseorang yang memakai jas yang rapi tidak akan berada di dalam pasar.
  • Wacana : wacana adalah apa yang akan dibahas komunikator dan komunikan.


 
https://www.facebook.com/michael.ksk.9
twitter : @michaelyo_ 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JENIS TEORI UMUM DAN KONTEKSTUAL


JENIS JENIS TEORI KOMUNIKASI
Menurut Littlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatannya.  Secara  umum teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama disebut “Teori-teori umum” (general theories). Kelompok kedua adalah kelompok “Teori-teori kontekstual” (contextual theories).
Teori umum dibagi menjadi 4 :
1.      Teori – teori fungsional dan structural
2.      Teori – teori behavioral dan kognitif
3.      Teori – teori konvensional dan interaksional
4.      Teori – teori kritis dan interpretif
Teori kontekstual dibagi menjadi beberapa :
1.      Komunikasi antarpribadi
2.      Komunikasi kelompok
3.      Komunikasi organisasi
4.      Komunikasi massa

TEORI UMUM
Teori-teori Fungsional dan Struktural
Dibangun berdasarkan asumsi dasar teori yaitu:
1.      Masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai subsistem dengan beragam peran berikut fungsinya masing-masing, kerusakan pada salah satu subsistem akan merusak seluruh keseimbangan sistem.
      (pengertian menurut saya : jadi pada teori ini lingkungan(struktur dan sistem sosial) sangat mempengaruhi individu, dan individu itu termasuk kedalam sistem dan struktur sosial. Contoh : jika disebuah perusahaan gaji karyawan jauh lebih kecil daripada manager, maka karyawan akan demo. ini dimaksud bahwa jika dalam struktus sosial tidak seimbang akan mengalami gejolak/masalah. contoh lain adalah didalam masyarakat ada yang bisa bermain musik, ada yang bisa ber olahraga dengan baik, ada yang sehat dan ada yang sakit dan lain lain. jika yang bisa bermain musik sedikit, maka akan mengalami gejolak dalam masyarakat.)
2.      Segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat akan eksis dengan sendirinya, dan begitu pula sebaliknya.
      contohnya adalah seperti dahulu masyarakat suka menonton acara wayang, seiring kemajuan teknologi yang membuat hiburan lebih mudah dan praktis dan juga disukai oleh banyak orang seperti BIOSKOP, maka bioskop akan eksis dan menggantikan wayang.
3.      Perubahan sosial atau pergolakan dalam masyarakat ditempatkan sebagai upaya mencapai keseimbangan baru.
      contoh adalah : jika didalam kelas ketua kelas tidak menginformasikan sesuatu, maka anggota kelasnya akan mengalami masalah, pertanyaan akan muncul kenapa ketua kelas tidak bisa memberi informasi, karena tidak punya pulsa, kenapa tidak punya pulsa, karena tidak punya uang, kenapa tidak punya uang, karena tidak diberi orang tua, kenapa tidak diberi uang, karena orang tua tidak bekerja. setelah orang tuanya bekerja, maka akan diberi uang dan akan mempunyai pulsa. ini akan menciptakan keseimbangan baru dan kapasitas akan lebih yaitu anggota telah diberi informasi dan orang tuanya mempunyai pekerjaan.

Ciri dari jenis teori ini (meskipun istilah fungsional dan struktural barangkali tidak tepat) adalah adanya kepercayaan atau pandangan tentang berfungsi secara nyata struktur yang berada di luar diri pengamat. Menurut pandangan ini, seorang pengamat adalah bagian dari struktur. Oleh karena itu cara pandangnya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada di luar dirinya.

Meskipun pendekatan fungsional dan struktural ini seringkali dikombinasikan namun masing-masing mempunyai titik penekanan yang berbeda. Pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pada pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Apabila ditelaah kedua pendekatan ini, sama-sama mempunyai penekanan yang sama yakni tentang sebagai struktur yang berfungsi

Kedua pendekatan ini juga memiliki beberapa persamaan karakteristik sebagai berikut:
  1. Baik pendekatan strukturalisme ataupun pendekatan fungsionalisme, dua-duanya sama-sama lebih mementingkan ”synchrony” (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada ”diachrony” (perubahan dalam kurun waktu tertentu)
  2. Kedua pendekatan sama-sama mempunyai kecenderungan memusatkan perhatiannya pada ”akibat-akibat yang tidak diinginkan” (unintended consequences) daripada pada hasil-hasil yang sesuai tujuan. Kalangan strukturalis tidak mempercayai konsep-konsep ”subjektivitas” dan ”kesadaran”. Bagi mereka yang diamati terutama sekali adalah faktor-faktor yang berada di luar kondisi dan kesadaran manusia
  3. Kedua pendekatan sama-sama punya kepercayaan bahwa realitas itu pada dasarnya objektif dan independent (bebas). Oleh karena itu pengetahuan menurut pandangan ini, dapat ditemukan melalui metode pengamatan (observasi) empiris yang cermat
  4. Pendekatan strukturalisme dan fungsionalisme juga sama-sama bersifat dualistis, karena kedua-duanya memisahkan bahasa dan lambang dalam pemikiran-pemikiran dan objek-objek yang disimbolkan dalam komunikasi. Menurut pandangan ini, dunia ini hadir karena dirinya sendiri, sementara bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada.
  5. Kedua pendekatan juga sama-sama memegang prinsip ”the correspondence theory of truth” (teori kebenaran yang sesuai). Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas. Simbol-simbol harus merepresentasikan sesuatu secara akurat.

Teori-teori ”Behavioral” dan ”Cognitive”
Sebagaimana halnya dengan teori-teori strukturalis dan fungsional, teori-teori behavioral dan kognitif juga merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Asumsinya tentang hakikat dan cara menemukan pengetahuan juga sama dengan aliran strukturalis dan fungsional. Perbedaan utama antara aliran behavioral dan kognitif serta aliran strukturalis dan fungsional hanyalah terletak pada fokus pengamatan serta sejarahnya. Teori strukturalis dan fungsional yang berkembang dari sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya cenderung memusatkan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur sosial dan budaya. Sementara teori-teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu pengetahuan behavioris lainnya, cenderung memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara individual. Salah satu konsep pemikirannya yang terkenal adalah tentang model S-R (stimulus-respon) yang menggambarkan proses informasi antara stimulus (rangsangan) dan response (tanggapan)
Teori-teori ”behavioral” dan ”cognitive” juga mengutamakan ”variable-analytic” (analisis-variabel). Analisis ini pada dasarnya merupakan upaya mengidentifikasikan variabel-variabel proses kognitif dan informasi menyebabkan atau menghasilkan tingkah laku tertentu.
Komunikasi, menurut pandangan teori ini, dianggap sebagai manifestasi dari tingkahlaku, proses berpikir, dan fungsi ”bio-neural” dari individu. Oleh karenanya, variabel-variabel penentu yang memegang peranan penting terhadap sarana kognisi seseorang (termasuk) bahasa biasanya berada di luar kontrol dan kesadaran orang tersebut.



Teori-teori Konvensional dan Interaksional
Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol-simbol. Komunikasi, menurut teori ini, dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society). Kelompok teori ini berkembang dari aliran pendekatan ”interaksi-interaksi simbolis” (symbolic interactionism) sosiologi dan filsafat bahasa ordiner. Bagi kalangan pendukung teori-teori ini, pengetahuan dapat ditemukan melalui metode interpretasi.
Berbeda dengan teori strukturalis yang memandang struktur sosial sebagai penentu, teori-teori interaksional dan konvensional melihat struktur sosial sebagai produk dan interaksi. Fokus pengamatan teori-teori ini tidak terhadap struktur tetapi tentang bagaimana bahasa dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan simbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya. Makna, menurut pandangan kelompok teori ini, tidak merupakan suatu kesatuan objektif yang ditransfer melalui komunikasi tetapi muncul dari dan diciptakan melalui interaksi. Dengan kata lain, makna merupakan produk dari interaksi.
Menurut teori-teori interaksional dan konvensional, makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks, serta dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer.

Teori-teori kritis dan interpretif
Kelompok teori yang keempat adalah kelompok teori-teori kritis dan interpretif. Gagasan-gagasannya banyak berasal dari berbagai tradisi seperti sosiologi interpretif (interpretive sociology), pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics Marxisme dan aliran ”Frankfurt School”, serta berbagai pendekatan kelompok teori ini terutama sekali populer di negara-negara Eropa.
Interpretif berarti pemahaman (verstechen) berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna idak dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah merupakan proses aktif dan inventif.
Teori interpretif umumnya menyadari bahwa makna dapat berarti lebih dari apa yang dijelaskan oleh pelaku. Jadi interpretasi adalah suatu tindakan kreatif dalam mengungkap kemungkinan-kemungkinan makna.
Implikasi social kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik, tetapi banyak diantaranya yang berkaitan dengan komunikasi dan tatanan komunikasi dalam masyarakat.  Meskipun demikian teoritisi kritis biasanya enggan memisahkan komunikasi dan elemen lainnya dari keseluruhan system.  Jadi, suatu teori kritis mengenai komunikasi perlu melibatkan kritik mengenai masyarakat secara keseluruhan.
 Pendekatan kelompok ini terutama sekali popular di Negara-negara Eropa.Karakteristik umum yang mencirikan teori ini adalah:
·         Penekanan terhadap peran subjektifitas yang didasarkan pada pengalaman individual.
·         Makna merupakan konsep kunci dalam teori-teori ini. Pengalaman dipandang sebagai meaning centered.
·         Bahasa dipandang sebagai kekuatan yang mengemudikan pengalaman manusia.
Di samping karakteristik di atas yang menunjukan kesamaan, terdapat juga perbedaan mendasar antara teori-teori interpretif dan teori-teori kritis dalam pendekatannya.  Pendekatan teori interpretif cenderung menghndarkan sifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati.  Pengamatan menurut teori interpretif, hanyalah sesuatu yang bersifat tentative dan relative.  Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa teori interpretif ditujukan untuk memahami pengalaman hidup manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia.           



TEORI KONTEKSTUAL
Berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya, teori-teori komunikasi secara umum dapat dibagi menjadi lima konteks atau tingkatan sebagai berikut: (1) intrapersonal communication (komunikasi intra-pribadi), (2) Interpersonal communication, (3) group communication (komunikasi kelompok), (4) organizational communication (komunikasi organisasi), dan (5) mass communication (komunikasi massa)

Intrapersonal communication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang menjadi pusat perhatian di sini adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui sistem saraf dan inderanya. Teori-teori komunikasi intra pribadi umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap simbol-simbol yang ditangkap melalui pancaindera.

Interpersonal communication atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Kegiatan-kegiatan seperti percakapan tatap muka (face-to–face communication), percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi, merupakan contoh-contoh komunikasi antarpribadi. Teori-teori komunikasi antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatannya pada bentuk-bentuk dan sifat hubungan (relationships), percakapan (discourse), interaksi dan karakteristik komunikator.

Komunikasi kelompok (group communication) memfokuskan pembahasannya pada interaksi di antara orang-orang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Teori-teori komunikasi kelompok antara lain membahas tentang dinamika kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan (decision making).

Komunikasi organisasi (organizational communication) menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, sera kebudayaan organisasi.
Komunikasi massa (mass comunication) adalah komunikasi melalui media massa yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar. Proses komunikasi massa melibatkan aspek-aspek komunikasi intra pribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi. Teori-teori komunikasi massa umumnya memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat, hubungan media dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa, serta dampak atau hasil komunikasi massa terhadap individu.


https://www.facebook.com/michael.ksk.9
twitter : @michaelyo_

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS